Cara Menghitung Biaya Listrik
Cara menghitung biaya listrik merupakan salah satu hal penting yang harus dipahami oleh perusahaan, pabrik, maupun industri besar. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan energi, mengurangi pemborosan, dan mendukung keberlanjutan operasional. Ketika biaya listrik tidak dikelola dengan baik, pengeluaran perusahaan dapat membengkak, mengurangi profitabilitas, dan menghambat daya saing di pasar.
Artikel ini akan membahas cara menghitung biaya listrik yang efektif, langkah-langkah detail yang diperlukan, serta bagaimana cara mengoptimalkan penggunaan energi untuk mengurangi biaya hingga 30%.
Mengetahui Golongan Tarif Listrik
Langkah pertama dalam cara menghitung biaya listrik adalah memahami golongan tarif listrik yang berlaku. Di Indonesia, golongan tarif listrik dibagi berdasarkan daya yang digunakan dan jenis usaha. Ini sangat mempengaruhi tarif per kWh yang dikenakan kepada perusahaan atau industri.
Beberapa Golongan Tarif Listrik
- I-1 (Industri Kecil): Daya 450 VA – 14 kVA
- I-2 (Industri Menengah): Daya 14 kVA – 200 kVA
- I-3 (Industri Besar, Tegangan Menengah): Daya di atas 200 kVA
- I-4 (Industri Besar, Tegangan Tinggi): Daya di atas 30 MVA
Setiap golongan tarif memiliki biaya per kWh dan biaya tambahan seperti Pajak Penerangan Jalan (PPJ) yang berbeda-beda. Perusahaan harus memastikan untuk mengetahui golongan tarif yang sesuai dengan profil penggunaan energinya. Dengan mengetahui dan memahami golongan tarif ini, perusahaan dapat memperkirakan biaya listrik secara lebih tepat, sehingga mereka bisa mengidentifikasi peluang untuk penghematan energi. Misalnya, memindahkan operasi ke luar jam sibuk jika tarif penggunaan berbeda berdasarkan waktu.
Daftar Penggunaan Listrik pada Perangkat Perusahaan
Selanjutnya, setelah mengetahui tarif adalah membuat daftar penggunaan listrik di seluruh perangkat atau mesin yang digunakan di perusahaan. Setiap perangkat, baik besar maupun kecil, berkontribusi pada total konsumsi listrik perusahaan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui spesifikasi daya (watt) dari setiap perangkat dan berapa lama perangkat tersebut beroperasi setiap hari. Dengan demikian, Anda bisa menghitung total kWh yang digunakan oleh setiap perangkat.
Dengan memiliki data ini, perusahaan dapat mengidentifikasi area yang membutuhkan optimasi, seperti mengurangi waktu operasional atau mengganti perangkat yang boros energi. Daftar ini juga dapat menjadi dasar untuk melakukan audit energi secara berkala.
Cara Menghitung Konsumsi Listrik
Gunakan rumus sederhana berikut untuk menghitung konsumsi listrik dari tiap perangkat:
Sebagai contoh, jika mesin produksi memiliki daya 2000 watt dan digunakan selama 10 jam sehari, konsumsi listriknya per hari adalah:
Setelah mengetahui konsumsi listrik untuk setiap perangkat, jumlahkan seluruh konsumsi listrik untuk mendapatkan total konsumsi harian perusahaan.
Menghitung Biaya Listrik
Setelah mengetahui konsumsi listrik harian, langkah berikutnya adalah menghitung biaya listrik. Untuk menghitungnya, gunakan rumus:
Contoh: Jika konsumsi listrik harian perusahaan adalah 20 kWh dan tarif listrik yang berlaku adalah Rp 1.500 per kWh, maka biaya listrik harian adalah:
Biaya Listrik Tambahan
Perusahaan juga perlu memperhitungkan biaya tambahan seperti biaya beban, PPJ, dan biaya lain yang mungkin dikenakan oleh penyedia listrik. Tambahkan biaya-biaya ini untuk mendapatkan total biaya listrik bulanan.
Menghitung Biaya Listrik Bulanan
Untuk menghitung biaya listrik bulanan, kalikan biaya harian dengan jumlah hari dalam satu bulan. Misalnya, jika biaya harian adalah Rp 30.000 dan bulan tersebut memiliki 30 hari, maka biaya bulanan adalah:
Cara Menghemat Biaya Listrik Hingga 30%
Penghematan energi tidak hanya berdampak positif pada pengurangan biaya operasional, tetapi juga pada peningkatan efisiensi dan keberlanjutan bisnis. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan perusahaan untuk menghemat biaya listrik hingga 30%:
1. Melakukan Audit Energi
Melakukan audit energi secara berkala adalah langkah awal yang penting. Dengan audit energi, perusahaan dapat memahami pola penggunaan listrik dan menemukan area inefisiensi. Dari hasil audit, perusahaan bisa mengambil langkah yang lebih tepat untuk mengurangi konsumsi listrik.
2. Mengoptimalkan Penggunaan Mesin
Mesin yang beroperasi terus-menerus, terutama saat tidak diperlukan, merupakan salah satu penyebab pemborosan energi. Mengoptimalkan penggunaan mesin, seperti mematikan mesin saat tidak digunakan dan mengatur waktu operasional secara efisien, dapat membantu mengurangi konsumsi listrik.
3. Menggunakan Teknologi Hemat Energi
Investasi pada peralatan yang lebih efisien seperti lampu LED atau mesin yang memiliki sertifikasi hemat energi dapat memberikan dampak signifikan dalam jangka panjang. Teknologi seperti Energy Management System (EMS) juga bisa membantu perusahaan memonitor dan mengontrol konsumsi energi secara real-time.
4. Manfaatkan Tarif Waktu Penggunaan (Time of Use)
Beberapa penyedia listrik menawarkan tarif yang lebih rendah selama periode off-peak. Perusahaan dapat memanfaatkan tarif ini dengan mengatur jadwal operasional mesin besar pada periode tersebut, sehingga dapat ditekan secara signifikan.
5. Mengedukasi Karyawan tentang Efisiensi Energi
Melibatkan karyawan dalam program penghematan energi dapat menghasilkan perubahan perilaku yang signifikan. Karyawan yang sadar akan pentingnya efisiensi energi cenderung lebih hati-hati dalam penggunaan listrik, seperti mematikan peralatan yang tidak digunakan.
Kesimpulan
Menghitung dan mengelola biaya listrik adalah langkah penting bagi perusahaan untuk mengoptimalkan operasional dan meningkatkan profitabilitas. Dengan memahami golongan tarif, menghitung konsumsi listrik secara tepat, serta menerapkan langkah-langkah penghematan energi, perusahaan bisa mengurangi biaya listrik hingga 30% dan mendukung keberlanjutan bisnis.
Jika Anda ingin meningkatkan efisiensi energi perusahaan Anda, ImpactLabs dapat membantu dengan menyediakan teknologi energi terbarukan yang andal dan solusi manajemen energi cerdas. Hubungi ImpactLabs untuk solusi energi terbarukan yang dapat membantu bisnis Anda lebih berkelanjutan.