Skip to content
Home » Peran Energi Tak Terbarukan dalam Tantangan Menuju Net Zero Emission

Peran Energi Tak Terbarukan dalam Tantangan Menuju Net Zero Emission

Energi tak terbarukan masih menjadi sumber utama energi global. Faktanya, sekitar 84% energi dunia pada tahun 2021 berasal dari sumber seperti minyak bumi, batu bara, dan gas alam (International Energy Agency, IEA). Namun, ketergantungan ini membawa dampak besar terhadap lingkungan, termasuk kontribusi signifikan terhadap pemanasan global dan pencemaran udara. Artikel ini akan membahas berbagai contoh energi tak terbarukan, dampaknya, dan upaya mengurangi penggunaannya demi keberlanjutan, khususnya dalam perjalanan menuju target Net Zero Emission.

Contoh Energi Tak Terbarukan

1. Minyak Bumi

Minyak bumi adalah salah satu yang paling banyak digunakan. Menurut data IEA, minyak bumi menyumbang sekitar 31% dari total konsumsi energi dunia pada tahun 2021, dengan sektor transportasi sebagai pengguna utama. Sayangnya, pembakaran minyak bumi menghasilkan karbon dioksida (CO₂) dalam jumlah besar, yang berkontribusi pada lebih dari 24% emisi global.

2. Batu Bara

Batu bara merupakan sumber energi utama untuk pembangkit listrik di banyak negara. Meski murah dan melimpah, penggunaannya menyumbang lebih dari 70% emisi karbon dari sektor energi. Sebagai contoh, di negara-negara seperti India dan China, batu bara masih menjadi tulang punggung sektor energi meskipun ada upaya global untuk mengurangi ketergantungan.

3. Gas Alam

Gas alam sering dianggap lebih bersih dibandingkan batu bara dan minyak bumi. Namun, proses ekstraksi dan distribusinya menghasilkan metana (CH₄), gas rumah kaca yang 25 kali lebih kuat dibandingkan karbon dioksida dalam memerangkap panas. Data dari United Nations Environment Programme (UNEP) menunjukkan bahwa sektor energi menyumbang sekitar 25% dari total emisi metana global.

Baca juga: Praktik Zero Waste to Landfill : Menuju Restoran Bebas Sampah

Tantangan untuk Mewujudkan Net Zero Emission

1. Ketergantungan Global pada Energi Tak Terbarukan

Ketergantungan pada energi tak terbarukan masih sangat besar, terutama di negara-negara berkembang. Infrastruktur yang sudah ada dan biaya transisi yang tinggi menjadi hambatan utama untuk beralih ke energi terbarukan. Faktanya, pada tahun 2021, energi terbarukan hanya menyumbang sekitar 29% dari kapasitas listrik global (Renewables 2022 Global Status Report).

2. Dampak Lingkungan yang Berkepanjangan

Penggunaan energi tak terbarukan berdampak signifikan pada lingkungan. Menurut laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), suhu global telah meningkat sebesar 1,1°C di atas tingkat pra-industri, sebagian besar akibat emisi gas rumah kaca dari sumber energi tak terbarukan. Dampak lainnya termasuk pencemaran udara yang membahayakan kesehatan manusia dan kerusakan ekosistem.

3. Hambatan Teknologi dan Ekonomi

Pengembangan energi terbarukan membutuhkan investasi besar. Menurut IEA, untuk mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2050, diperlukan investasi tahunan hingga $4 triliun. Selain itu, teknologi penyimpanan energi dan infrastruktur distribusi masih memerlukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut.

Solusi untuk Mengurangi Penggunaan Energi Tak Terbarukan

Meningkatkan Investasi pada Energi Terbarukan

Energi surya, angin, dan hidroelektrik merupakan alternatif utama yang dapat menggantikan energi tak terbarukan. Pada tahun 2022, investasi global di sektor energi terbarukan tercatat mencapai $495 miliar. Meskipun demikian, jumlah tersebut masih jauh dari angka yang dibutuhkan untuk mendukung transisi energi secara global secara menyeluruh.

Efisiensi Energi

Mengadopsi teknologi hemat energi, seperti perangkat rumah tangga yang efisien dan kendaraan beremisi rendah, dapat secara signifikan mengurangi ketergantungan pada energi tak terbarukan. Langkah ini tidak hanya membantu menekan emisi gas rumah kaca, tetapi juga memungkinkan penghematan biaya secara efektif.

Peran Regulasi dan Kebijakan

Pemerintah memainkan peran kunci dalam mempercepat transisi menuju energi terbarukan. Dengan menerapkan kebijakan seperti pajak karbon dan memberikan insentif bagi penggunaan energi terbarukan, pemerintah dapat mendorong investasi serta mendorong perubahan perilaku baik di kalangan masyarakat maupun industri.

Baca juga: Green Energy: Solusi Inovasi Teknologi untuk Perusahaan Industri

energi tak terbarukan

Tertarik Beralih ke Energi Terbarukan?

Bersama ImpactLabs, kami membantu Anda mewujudkan solusi energi terbarukan yang inovatif dan berkelanjutan. Mulai dari analisis kebutuhan, perencanaan, hingga implementasi, kami siap menjadi mitra strategis Anda dalam perjalanan menuju net zero emission. Hubungi kami sekarang dan temukan bagaimana kami dapat membantu Anda berkontribusi pada masa depan yang lebih hijau!

Kunjungi ImpactLabs atau hubungi tim kami untuk konsultasi lebih lanjut.

Kesimpulan

Contoh energi tak terbarukan seperti minyak bumi, batu bara, dan gas alam menghadirkan tantangan besar dalam mewujudkan net zero emission. Meski tantangannya besar, fakta seperti pertumbuhan energi terbarukan yang mencapai 29% kapasitas listrik global menunjukkan bahwa perubahan menuju energi bersih mungkin untuk dicapai. Dengan inovasi teknologi, dukungan kebijakan, dan peningkatan kesadaran global, transisi menuju energi bersih bukan hanya langkah penting untuk lingkungan, tetapi juga untuk masa depan generasi mendatang.