Startup hijau menjadi solusi inovatif dalam menghadapi krisis lingkungan global. Di Indonesia, sejumlah startup hijau berhasil mencuri perhatian dunia dengan ide-ide berkelanjutan yang ramah lingkungan. Selain itu, inovasi mereka juga mampu memberikan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan. Dari pengelolaan limbah, energi terbarukan, hingga teknologi ramah lingkungan, startup-startup ini membuktikan bahwa bisnis berkelanjutan memiliki potensi besar untuk mendunia. Artikel ini akan membahas 10 startup hijau Indonesia yang berhasil menorehkan prestasi di kancah global.
Mengapa Startup Hijau Indonesia Berhasil Mendunia?

Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah dan kesadaran masyarakat akan pentingnya keberlanjutan yang terus meningkat. Hal ini menjadikannya lahan subur bagi pertumbuhan startup-startup hijau yang inovatif. Sebelum membahas lebih lanjut, berikut beberapa faktor kunci yang mendorong kesuksesan startup hijau Indonesia di kancah internasional antara lain:
- Adaptasi terhadap Kebutuhan Lokal: Startup hijau Indonesia sering kali mengembangkan solusi yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan lokal. Hal ini memungkinkan mereka untuk memberikan solusi yang lebih relevan dan efektif dibandingkan dengan produk asing. Kemampuan beradaptasi ini menjadi salah satu kunci keberhasilan startup hijau Indonesia dalam menembus pasar global.
- Kekayaan Sumber Daya Alam: Beragam sumber daya alam, seperti bambu, rotan, dan energi terbarukan, menjadi keunggulan kompetitif untuk produk ramah lingkungan.
- Potensi Pasar Global: Isu lingkungan yang mendunia meningkatkan permintaan produk berkelanjutan. Kesadaran global dan kesepakatan seperti Paris Agreement membuka peluang bagi startup hijau Indonesia untuk memasarkan solusi ramah lingkungan ke pasar internasional.
- Dukungan Pemerintah: Kebijakan, insentif, dan program inkubasi dari pemerintah membantu pertumbuhan startup hijau, termasuk promosi produk di pasar internasional.
- Sumber Daya Manusia Kreatif dan Inovatif: Indonesia memiliki generasi muda yang kreatif dan peduli lingkungan. Banyak anak muda Indonesia yang memiliki ide-ide inovatif untuk mengatasi permasalahan lingkungan dan membangun bisnis yang berkelanjutan. Hal ini tercermin dari semakin banyaknya kompetisi startup hijau dan program-program inkubasi yang berfokus pada pengembangan talenta muda.
- Ekosistem Startup yang Kondusif: Pertumbuhan ekosistem startup di Indonesia semakin pesat. Adanya inkubator, akselerator, dan investor yang mendukung startup hijau telah menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan bisnis. Selain itu, adanya komunitas startup yang aktif juga memfasilitasi kolaborasi dan berbagi pengetahuan antar sesama pelaku bisnis.
10 Startup Hijau Indonesia yang Mendunia
1. Gojek – GoGreener

Gojek, salah satu unicorn teknologi terbesar di Indonesia, menghadirkan inisiatif ramah lingkungan bernama GoGreener yang fokus pada pengurangan jejak karbon melalui layanan berkelanjutan. Lebih dari sekadar inisiatif, GoGreener telah menjadi bagian integral dari bisnis Gojek dengan memanfaatkan jaringan luasnya untuk mengintegrasikan praktik berkelanjutan ke dalam layanan sehari-hari. Inisiatif ini memiliki dampak signifikan, mulai dari pengurangan emisi karbon hingga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gaya hidup berkelanjutan.
- Meluncurkan program carbon offset melalui kerja sama dengan organisasi lingkungan.
- Berpartisipasi aktif dalam kampanye pengurangan plastik sekali pakai.
- Membantu pengguna menghitung dan mengurangi emisi karbon melalui fitur digital GoGreener di aplikasinya.
2. Waste4Change
Waste4Change adalah startup yang didirikan pada tahun 2014 oleh Mohamad Bijaksana Junerosano dengan tujuan menciptakan sistem zero waste di Indonesia. Startup ini menawarkan layanan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab bagi rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah. Lebih dari sekadar mengelola sampah, Waste4Change membangun ekosistem pengelolaan yang komprehensif dengan pendekatan circular economy. Melalui program edukasi yang melibatkan masyarakat dan platform digital yang memudahkan pemilahan serta penjemputan sampah, mereka berhasil menciptakan nilai tambah dari limbah sekaligus mendorong perubahan berkelanjutan.
- Berhasil mengelola lebih dari 8.000 ton sampah dengan tingkat daur ulang mencapai 50%.
- Memenangkan berbagai penghargaan, misalnya sebagai Environmental Humanitarian Award dari Human Initiative dalam Humanity Award 2024.
- Menjalin kerja sama dengan lebih dari 50 perusahaan besar untuk menerapkan praktik keberlanjutan.
3. Aruna
Aruna adalah startup seafood berbasis teknologi yang berfokus pada pemberdayaan nelayan kecil dan menciptakan rantai pasok perikanan yang berkelanjutan, transparan, dan adil. Melalui platform digitalnya, Aruna menghubungkan nelayan langsung dengan pasar global, memberikan akses ke harga yang lebih baik dan pasar yang lebih luas. Dengan keunggulan teknologi blockchain, Aruna memastikan traceability produk perikanan, sehingga konsumen dapat melacak asal-usul ikan yang mereka konsumsi, sekaligus mendorong industri perikanan yang lebih efisien dan berkeadilan.
- Menjadi startup perikanan terbesar di Indonesia dengan ekspansi ke lebih dari 10 negara.
- Meningkatkan pendapatan nelayan 3 hingga 12 kali lipat.
- Memenangkan penghargaan “Top Startup” dari Forbes Asia.
4. Xurya
Xurya adalah startup yang menyediakan solusi energi surya tanpa investasi awal bagi perusahaan dan industri, sekaligus berperan besar dalam mempromosikan penggunaan energi terbarukan di Indonesia. Tidak hanya membantu perusahaan beralih ke energi bersih, Xurya juga mendukung pencapaian target keberlanjutan mereka melalui model bisnis inovatif yang membuat transisi ke energi surya lebih mudah dan terjangkau. Dengan potensi pasar energi surya yang masih sangat besar di Indonesia, Xurya memiliki peluang besar untuk menjadi pemimpin di sektor ini.
- Memasang lebih dari 50 PLTS Atap (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) di berbagai lokasi industri.
- Memenangkan pendanaan dari venture capital internasional.
- Berkontribusi pada pengurangan emisi karbon di sektor industri.
5. Kopernik
Kopernik adalah organisasi dan startup sosial yang mengembangkan teknologi ramah lingkungan, seperti penyaring air, lampu tenaga surya, dan kompor hemat energi, untuk membantu masyarakat di daerah terpencil. Selain menyediakan teknologi, Kopernik memberdayakan masyarakat untuk menciptakan perubahan berkelanjutan dengan pendekatan holistik yang memastikan solusi yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan konteks lokal. Melalui misi sosialnya, Kopernik tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat di daerah terpencil.
- Telah membantu lebih dari 400.000 keluarga di Indonesia.
- Inisiatif Kopernik di bidang pemberdayaan perempuan melalui program Ibu Inspirasi berhasil terpilih sebagai salah satu dari 12 Momentum for Change 2014 Lighthouse Activity oleh United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC).
6. Biosolar
Biosolar adalah startup yang mengembangkan biodiesel sebagai solusi energi terbarukan, dengan fokus pada penyediaan alternatif bahan bakar ramah lingkungan bagi sektor transportasi. Selain mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, Biosolar juga mendukung sektor pertanian lokal dengan menggunakan minyak sawit berkelanjutan, berkontribusi pada pembangunan ekonomi pedesaan. Meskipun menghadapi tantangan dalam produksi dan distribusi biodiesel, Biosolar berhasil membuktikan bahwa biofuel adalah alternatif yang layak bagi bahan bakar fosil.
- Menjadi pionir dalam penggunaan biodiesel berbasis minyak sawit berkelanjutan di Indonesia.
- Berhasil bekerja sama dengan beberapa perusahaan logistik besar untuk menggunakan bahan bakar biosolar.
7. Mycotech

Mycotech adalah startup yang mengembangkan bahan bangunan ramah lingkungan berbasis mycelium (jamur), sebagai alternatif pengganti kayu dan plastik dengan dampak lingkungan yang jauh lebih rendah. Selain mengatasi masalah limbah pertanian dan industri konstruksi, produk berbasis mycelium ini juga memiliki sifat fisik dan estetika yang menarik. Dengan pasar bahan bangunan berkelanjutan yang terus berkembang, Mycotech memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama di pasar global.
- Produk Mycotech telah diekspor ke berbagai negara, termasuk Jepang dan Eropa.
- Mycotech meraih prestasi dengan menjadi salah satu pemenang dalam kompetisi startup internasional, SEED Awards 2019.
- Meraih prestasi dengan mendapatkan pendanaan sebesar 250 ribu dolar Singapura (setara hampir Rp 3 miliar) di ajang Philanthropy Asia Summit 2024.
8. Gringgo
Gringgo adalah startup yang mengembangkan aplikasi berbasis teknologi untuk mengatasi permasalahan sampah di Indonesia, membantu pengguna memilah dan mendaur ulang sampah. Selain itu, Gringgo juga menciptakan data berharga untuk perencanaan pengelolaan sampah yang lebih baik, memberikan rekomendasi yang lebih efektif bagi pemerintah dan perusahaan melalui pendekatan berbasis data. Kolaborasi strategis dengan pemerintah dan perusahaan swasta menunjukkan komitmen Gringgo dalam menciptakan solusi pengelolaan sampah yang berkelanjutan
- Menerima pendanaan dari Google AI Impact Challenge.
- Bekerja sama dengan pemerintah untuk menerapkan solusi pengelolaan sampah digital.
9. CarbonEthics
CarbonEthics adalah startup yang bertujuan mengurangi emisi karbon melalui edukasi dan program penanaman pohon bakau (mangrove) di wilayah pesisir Indonesia. Selain fokus pada penanaman mangrove, CarbonEthics juga memberdayakan masyarakat pesisir dengan melibatkan mereka dalam proyek restorasi mangrove yang berkelanjutan. Proyek ini tidak hanya menyerap karbon, tetapi juga melindungi pantai dari abrasi dan memberikan habitat bagi berbagai jenis biota laut, memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat lokal.
- Berkolaborasi dengan perusahaan untuk menerapkan solusi carbon offset.
- Mendapat dukungan dari lembaga lingkungan internasional.
10. Evoware
Evoware berinovasi dengan menciptakan produk pengganti plastik berbasis rumput laut, seperti kemasan makanan dan sedotan yang dapat terurai secara alami. Selain menyediakan alternatif ramah lingkungan untuk plastik, Evoware juga mendukung sektor pertanian rumput laut dengan menciptakan pasar baru, yang berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan petani rumput laut. Perusahaan ini terus mengembangkan inovasi berkelanjutan, termasuk produk berbasis rumput laut lainnya seperti kemasan kosmetik dan produk perawatan pribadi.
- Produk Evoware telah dikenal di lebih dari 20 negara.
- Evoware berhasil mencatatkan prestasi signifikan dalam upaya mengurangi penggunaan plastik dengan menggantikan lebih dari 15 juta produk plastik. Pada tahun 2023, mereka telah menjual sekitar 8,5 juta sedotan, 4,5 juta tas, 1,2 juta botol, serta ribuan peralatan makan dan cangkir.
Demikianlah pembahasan tentang 10 Startup Hijau Indonesia yang Mendunia. Startup hijau Indonesia telah membuktikan bahwa inovasi dan semangat kewirausahaan dapat memberikan solusi nyata bagi permasalahan lingkungan. Dengan dukungan yang tepat, startup-startup ini berpotensi menjadi pemimpin global dalam industri hijau.
Jadi Ahli Green Skills bersama ImpactLabs Academy!
Tertarik memperdalam pengetahuan dan keterampilan Anda? Bergabunglah di kelas Green Skills Membangun Startup Hijau bersama ImpactLabs Academy! Di sini, Anda akan dipandu dalam merintis dan mengembangkan startup yang fokus pada produk atau jasa ramah lingkungan, dari ide bisnis hingga peluncuran. Langkah-langkahnya praktis, aplikasinya mudah, dan manfaatnya besar—baik untuk diri Anda, masyarakat, maupun lingkungan.
Jangan lewatkan kesempatan untuk menjadi bagian dari solusi hijau! Hubungi kami sekarang dan temukan cara kreatif untuk memberi dampak positif bagi lingkungan bersama ImpactLabs Academy. Saatnya beraksi dan membawa perubahan nyata untuk masa depan yang lebih baik!