Skip to content
Home » Dampak Paris Agreement terhadap Investasi Berkelanjutan dan ESG

Dampak Paris Agreement terhadap Investasi Berkelanjutan dan ESG

Paris Agreement, yang disepakati oleh hampir seluruh negara di dunia pada COP21 di Paris pada tahun 2015 dan mulai berlaku pada tahun 2016 ini tentunya memiliki dampak yang luas, terutama terhadap investasi berkelanjutan dan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Kesepakatan internasional ini bertujuan untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5°C di atas tingkat pra-industri, dan hal ini mempengaruhi berbagai sektor, terutama sektor keuangan dan investasi. Artikel ini akan membahas bagaimana Paris Agreement memengaruhi investasi berkelanjutan dan penerapan prinsip ESG dalam dunia bisnis.

paris agreement
Sumber: freepik

Apa Itu Paris Agreement?

Paris Agreement adalah sebuah perjanjian internasional yang ditandatangani oleh hampir 200 negara untuk mengatasi perubahan iklim dengan cara mengurangi emisi gas rumah kaca. Kesepakatan ini memiliki tujuan utama untuk membatasi kenaikan suhu global dan meningkatkan upaya mitigasi terhadap dampak perubahan iklim. Negara-negara yang menandatangani perjanjian ini setuju untuk mengurangi emisi karbon melalui berbagai kebijakan dan tindakan yang akan berkontribusi pada keberlanjutan planet ini.

Tujuan Utama Paris Agreement

  1. Membatasi Pemanasan Global: Membatasi kenaikan suhu global agar tidak melebihi 1,5°C dibandingkan dengan tingkat pra-industri.
  2. Peningkatan Ambisi Pengurangan Emisi: Mendorong negara-negara untuk meningkatkan ambisi mereka dalam hal pengurangan emisi gas rumah kaca.
  3. Pembiayaan Iklim: Negara-negara maju diharapkan untuk menyediakan dana bagi negara berkembang untuk membantu adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.

Baca Juga: Fakta Terbaru Perdagangan Karbon Indonesia: Langkah Menuju Pasar Global

Investasi Berkelanjutan dan ESG: Konsep dan Relevansi

Apa itu Investasi Berkelanjutan?

Investasi berkelanjutan mengacu pada praktik investasi yang memperhatikan faktor-faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Dalam hal ini, investor tidak hanya mencari keuntungan finansial, tetapi juga mempertimbangkan dampak positif atau negatif terhadap lingkungan dan masyarakat. Konsep ini semakin populer karena kesadaran akan pentingnya keberlanjutan dan tanggung jawab sosial semakin meningkat di kalangan investor.

Apa itu ESG?

ESG adalah singkatan dari Environmental (lingkungan), Social (sosial), dan Governance (tata kelola). Ketiga elemen ini digunakan untuk mengukur bagaimana sebuah perusahaan beroperasi dalam hal keberlanjutan dan dampaknya terhadap dunia. Faktor lingkungan berfokus pada bagaimana perusahaan mengelola dampak terhadap alam, faktor sosial melihat bagaimana perusahaan berinteraksi dengan masyarakat dan karyawan, sementara faktor tata kelola menilai bagaimana perusahaan mengelola kepemimpinan dan transparansi operasionalnya.

Baca Juga: Perusahaan Migas Indonesia yang Terlibat dalam Bisnis CCS dan CCUS

Dampak Paris Agreement terhadap Investasi Berkelanjutan

  • Pergeseran Prioritas Investor: Paris Agreement mendorong investor untuk mempertimbangkan dampak lingkungan dan sosial dalam keputusan investasi, bukan hanya keuntungan finansial.
  • Peluang untuk Teknologi Ramah Lingkungan: Kebijakan yang mendukung energi bersih dan pengurangan emisi menciptakan peluang bagi perusahaan yang berinvestasi dalam teknologi ramah lingkungan.
  • Regulasi yang Mendukung Prinsip ESG: Negara-negara mengadopsi regulasi yang memberikan insentif seperti pajak dan subsidi bagi perusahaan yang menerapkan prinsip ESG.
  • Pengurangan Emisi Karbon sebagai Fokus Utama: Paris Agreement menekankan pengurangan emisi karbon, sehingga investor lebih memilih perusahaan dengan komitmen untuk menurunkan jejak karbon mereka.
  • Risiko dan Peluang Jangka Panjang: Perusahaan yang tidak mengadopsi prinsip ESG menghadapi risiko reputasi dan hukum, sementara yang berfokus pada keberlanjutan berpotensi meraih kinerja finansial jangka panjang yang lebih baik.

ESG sebagai Faktor Kritis dalam Keputusan Investasi

1. Meningkatnya Evaluasi ESG dalam Pengambilan Keputusan Investasi

Investor saat ini semakin mengutamakan faktor ESG dalam mengevaluasi potensi investasi. Hal ini berhubungan langsung dengan Paris Agreement, karena investor ingin memastikan bahwa perusahaan tempat mereka menanamkan modal berkontribusi pada tujuan global terkait pengurangan emisi dan keberlanjutan lingkungan. Oleh karena itu, perusahaan yang tidak memenuhi standar ESG yang tinggi bisa kehilangan akses ke sejumlah besar sumber dana yang semakin berfokus pada keberlanjutan.

2. Penilaian ESG Meningkatkan Kinerja Jangka Panjang

Investasi berkelanjutan yang didorong oleh prinsip ESG tidak hanya memiliki dampak positif terhadap planet ini, tetapi juga dapat memberikan kinerja jangka panjang yang lebih baik. Studi menunjukkan bahwa perusahaan yang berkomitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan dan ESG sering kali menunjukkan kinerja finansial yang lebih baik dalam jangka panjang, karena mereka lebih siap menghadapi risiko-risiko terkait perubahan iklim dan masalah sosial yang mungkin muncul di masa depan.

Baca Juga: Mengapa Indonesia Tak Pernah Capai Target Energi Terbarukan?

Peran Paris Agreement dalam Mendorong Perusahaan Mengadopsi ESG

  1. Peningkatan Kesadaran Lingkungan: Mendorong perusahaan untuk mengadopsi kebijakan ramah lingkungan sebagai bagian dari prinsip Environmental ESG.
  2. Tekanan dari Investor dan Konsumen: Investor dan konsumen kini lebih memilih perusahaan yang berkomitmen pada keberlanjutan dan pengurangan emisi.
  3. Kebijakan Pemerintah yang Mendukung ESG: Pemerintah menyediakan insentif bagi perusahaan yang mendukung prinsip ESG, memfasilitasi implementasi keberlanjutan.
  4. Persaingan Pasar yang Meningkat: Perusahaan yang mengabaikan ESG berisiko kehilangan daya saing di pasar.
  5. Kesempatan dalam Inovasi Hijau: Mendorong perusahaan untuk berinvestasi dalam teknologi hijau dan solusi ramah lingkungan yang menguntungkan.

Tantangan untuk Investasi Berkelanjutan

  1. Kurangnya Standar Konsisten: Kesulitan membandingkan perusahaan dalam penerapan prinsip ESG karena standar yang belum seragam.
  2. Ketidakpastian Regulasi: Perubahan kebijakan pemerintah terkait keberlanjutan dapat memengaruhi arah investasi.
  3. Risiko Reputasi: Perusahaan yang gagal memenuhi standar ESG menghadapi risiko reputasi yang merugikan.
  4. Keterbatasan Pembiayaan: Perusahaan tanpa strategi ESG yang jelas sulit mendapatkan akses pembiayaan.

Baca Juga: Fakta Terbaru Perdagangan Karbon Indonesia: Langkah Menuju Pasar Global

Kesimpulan

Paris Agreement telah membawa perubahan signifikan dalam cara perusahaan dan investor memandang keberlanjutan dan ESG. Dengan menekankan pentingnya pengurangan emisi karbon dan penerapan prinsip ESG, perjanjian ini mendorong perkembangan investasi berkelanjutan dan memberikan peluang baru di sektor energi terbarukan. Meskipun ada tantangan, dampak jangka panjang dari Paris Agreement akan terus mendorong perubahan dalam kebijakan dan praktik bisnis yang mendukung keberlanjutan.

Untuk membantu perusahaan Anda beradaptasi dengan tuntutan Paris Agreement dan mengimplementasikan prinsip-prinsip ESG dalam strategi bisnis, kunjungi ImpactLabs. Kami adalah penyedia layanan sustainability consulting yang berfokus pada membantu perusahaan industri dalam mengintegrasikan keberlanjutan, pengurangan emisi, dan tanggung jawab sosial dalam operasional mereka. Jangan tunggu lebih lama lagi, jadikan keberlanjutan sebagai bagian dari strategi bisnis Anda dan raih keuntungan jangka panjang dengan ImpactLabs. Hubungi kami sekarang untuk konsultasi lebih lanjut!