Mengenal Greenship: Sertifikasi Green Building oleh GBCI

Konsep green building telah menjadi sorotan dalam dunia konstruksi modern, mencerminkan komitmen terhadap masa depan yang lebih berkelanjutan. Sertifikasi seperti Greenship, yang dikelola oleh Green Building Council Indonesia (GBCI), memberikan standar yang jelas dan terukur bagi para pengembang untuk menciptakan bangunan ramah lingkungan, efisien energi, dan berdampak positif bagi penghuninya.

Green Building Council Indonesia (GBCI) berperan sebagai katalisator dalam mengubah pasar dan industri konstruksi menjadi lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan. Melalui berbagai program dan inisiatif, GBCI berupaya meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya bangunan hijau, mengembangkan standar sertifikasi bangunan hijau, serta memfasilitasi kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan dalam sektor bangunan.

Sertifikasi Greenship

Greenship merupakan sistem sertifikasi green building yang dikembangkan oleh Green Building Council Indonesia (GBCI). Sistem ini tidak hanya fokus pada aspek desain, tetapi juga mencakup seluruh siklus hidup bangunan, mulai dari tahap perencanaan, konstruksi, hingga operasional.

Sertifikasi Greenship bertujuan untuk mendorong penerapan praktik berkelanjutan dalam desain, pembangunan, dan pengelolaan bangunan di Indonesia, dengan mengacu pada peraturan daerah dan program PROPER. Selain sebagai alat evaluasi, sertifikasi ini juga menjadi bukti bahwa bangunan tersebut efisien dalam penggunaan energi, air, emisi gas rumah kaca, serta mendukung konservasi lingkungan.

GBC Indonesia saat ini menawarkan lima jenis sertifikasi Greenship yang sesuai dengan kebutuhan spesifik bangunan, yaitu:

1. Sertifikasi Greenship New Building
2. Greenship Existing Building
3. Sertifikasi Greenship Interior Space
4. Greenship Homes
5. Greenship Neighbourhood

Kriteria Penilaian Sertifikasi Greenship untuk Green Building

Untuk mendapatkan sertifikasi Greenship, sebuah bangunan harus memenuhi sejumlah kriteria yang terbagi dalam enam kategori utama. Kategori-kategori ini mencakup aspek-aspek penting dalam pembangunan berkelanjutan, mulai dari pemilihan lokasi hingga pengelolaan limbah. Berikut merupakan kriteria sertifikasi greenship:

1. Tepat Guna Lahan (Appropriate Site Development-ASD) : Berfokus pada pemilihan lokasi dan perencanaan awal sebuah bangunan. Tujuannya adalah untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar dan memaksimalkan potensi positif dari lokasi tersebut.
2. Efisiensi dan Konservasi Energi (Energy Efficiency and Conservation-EEC) : Berfokus pada upaya untuk menghemat energi dalam sebuah bangunan.
3. Konservasi Air (Water Conservation-WAC) : Berfokus pada upaya untuk menghemat penggunaan air dan mengelola air limbah secara berkelanjutan.
4. Sumber dan Siklus Material (Material Resources and Cycle-MRC) : Berfokus pada pemilihan material bangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
5. Kesehatan dan Kenyamanan dalam Ruang (Indoor Health and Comfort-IHC) : Berfokus pada kualitas udara dalam ruangan, pencahayaan, dan akustik yang baik untuk menunjang kesehatan dan kenyamanan penghuni.
6. Manajemen Lingkungan Bangunan (Building Environment Management-BEM) : Berfokus pada pengelolaan bangunan secara berkelanjutan setelah bangunan selesai dibangun.

Tahapan Sertifikasi Greenship

1. Pendaftaran : Mengajukan pendaftaran dengan melampirkan surat pernyataan minat serta dokumen administrasi yang diperlukan.
2. Kelayakan (Eligibility) : Memastikan bangunan memenuhi syarat dan ketentuan minimum untuk dapat dinilai menggunakan sistem dan kategori peringkat bangunan hijau.
3. Workshop/Konsultasi
4. Verifikasi : Meliputi pemeriksaan dokumen dan site
5. Evaluasi oleh Assessment Board
6. Sertifikasi : Bangunan yang memenuhi kriteria akan mendapatkan sertifikat sesuai dengan peringkat yang dicapai.

Manfaat Sertifikasi Green Building Greenship

Sertifikasi Green Building Greenship dihadirkan untuk mengapresiasi bangunan yang memenuhi kriteria keberlanjutan sesuai standar yang telah ditetapkan. Prinsip ini mencakup efisiensi energi, pengelolaan air, penggunaan material ramah lingkungan, kualitas udara dalam ruangan, serta aspek sosial yang relevan dengan keberlanjutan. Manfaat sertifikasi greenship, antara lain:

Lingkungan:

• Keberlanjutan Lingkungan: Mendukung pelestarian lingkungan dengan meminimalkan dampak negatif dari operasional bangunan.
• Penghematan Energi dan Biaya: Meningkatkan efisiensi energi, sehingga mengurangi pengeluaran dan konsumsi sumber daya.
• Kualitas Udara yang Lebih Baik: Meningkatkan kesehatan dan kenyamanan penghuni melalui pengelolaan udara yang optimal.

Pengembang:

• Meningkatkan Reputasi: Menunjukkan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan, sehingga memperkuat citra positif di mata publik.
• Keunggulan Kompetitif: Bangunan bersertifikat Greenship lebih mudah dipasarkan dan menarik minat investor.
• Mendorong Inovasi: Menginspirasi pengembang untuk mengadopsi teknologi dan solusi baru dalam pembangunan hijau.

Penghuni:

• Lingkungan Sehat dan Nyaman: Bangunan hijau memberikan kualitas udara yang lebih baik, mengurangi paparan polutan, dan menciptakan ruang hidup yang nyaman.
• Efisiensi Biaya: Operasional bangunan lebih hemat berkat efisiensi energi dan optimalisasi penggunaan sumber daya.
• Produktivitas Lebih Tinggi: Lingkungan kerja yang sehat dan nyaman membantu meningkatkan produktivitas penghuni.

Dengan kombinasi manfaat ini, sertifikasi Greenship tidak hanya mendukung pelestarian lingkungan, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi pengembang, penghuni, dan masyarakat secara keseluruhan.

Kolaborasi bersama Impactlabs

Ingin membangun gedung dengan standar green building dan mendapatkan sertifikasi yang tepat? ImpactLabs siap membantu Anda! Sebagai konsultan teknologi dan keberlanjutan, kami menyediakan layanan lengkap mulai dari perencanaan, implementasi, hingga sertifikasi green building. Bersama kami, wujudkan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Hubungi kami sekarang untuk konsultasi lebih lanjut!